Batam adalah salah satu pulau dalam gugusan Kepulauan Riau, dan salah satu kota yang diterapkan Free Trade Zone (FTZ) kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, setelah Bintan dan Karimun. Bebas disini bukan berarti apa-apa bisa masuk Batam ya ☺ tetap ada aturannya. Dikarenakan Batam itu FTZ, maka barang yang ke luar dari wilayah Batam dikenakan pajak (barang yang termasuk PPnBM) salah satunya barang elektronik seperti Handphone.
Handphone yang ada di Batam harganya jauh lebih murah dari pada di kota lain karena FTZ, dan wilayah Batam yang sangat dekat dengan Negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei. Kemurahan disini hanya bisa dinikmati oleh warganya sendiri gan :)) karena untuk membawa barang ini keluar Batam akan dikenakan PPn (bawa sendiri via pesawat 1/2 free tetapi harus membawa nota dan harus punya npwp ya...).
Kebijakan baru yang diterapkan oleh Bea dan Cukai dalam hal pengiriman barang keluar daerah di haruskan untuk melampirkan nota pembelian toko dan fotokopi NPWP, membuat banyak kritikan dari masyarakat Kota Batam, khususnya yang ingin mengirimkan barang-barang mereka melalui jasa pengiriman barang JNE.
Untuk kalian yang ingin mengirimkan barang elektronik seperti HP, beberapa ekspedisi menerapkan aturan PPnBM dengan hitungan Bea Masuknya 0%,PPN 10%,PPnBM 0% dan PPh 7,5%.jadi totalnya 17,5%(untuk hape aja ) dan yg perlu diingat,yg dikenakan pajak bukan hanya elektronik.
Pasti banyak yang bertanya, kenapa online shop di Batam menerapkan ongkir ke barang yang mereka jual (HP) sebesar Rp 200.000,- kenapa sangat mahal? Saya kasih tau ya, kalau agan-agan kirim HP lewat jalur resmi seperti JNE dan POS malah ongkirnya jauh lebih mahal loh gan dari 200rb....hahaha. Bayangkan harga HP yang agan mau beli itu 10jt coba dikalikan dengan PPnBM (17,5%) wow....
Patokan 200rb itu bukan resmi alias permainan dari orang dalam ekspedisi yang biasanya membutuhkan waktu atau disebut Transit ke kota seperti Pekanbaru dulu, itu kenapa pengiriman HP dari Batam rata-rata butuh waktu 6-7 hari.
0 comments:
Post a Comment